Sidoarjo - Suasana pertandingan Timnas Indonesia selalu menyuguhkan pengalaman yang unik bagi para penggemar. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh kelompok suporter besar, tetapi juga oleh keluarga kecil yang hadir bersama untuk mendukung skuad Garuda.
Salah satu contohnya adalah keluarga Lukman Hadi yang berasal dari Mojokerto, Jawa Timur. Lukman beserta istri dan anaknya memilih melakukan perjalanan demi merasakan langsung euforia mendukung Timnas Indonesia di dalam stadion.
Mereka tidak hanya menyaksikan satu pertandingan, tetapi hadir selama dua hari berturut-turut di stadion yang berbeda. Semangat ini terutama didorong oleh keinginan anaknya yang sangat mencintai sepak bola.
Pada malam Jumat (5/9/2026) WIB, Lukman dan keluarganya berada di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, untuk menyaksikan Timnas Indonesia melawan Chinese Taipei.
Tidak berhenti sampai di situ, mereka kembali ke Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada malam Sabtu (6/9) WIB, untuk melihat laga Timnas Indonesia U-23 melawan Makau.
Semangat Anak Jadi Pendorong
Lukman Hadi mengungkapkan bahwa motivasi utamanya untuk datang ke stadion adalah untuk memenuhi harapan anaknya.
Ia menjelaskan bahwa putranya sangat mengagumi Jens Raven, sehingga bisa menyaksikan langsung di stadion menjadi momen yang sangat berharga.
"Ya, ingin mendukung aja, supaya Timnas Indonesia ada banyak dukungan dari masyarakat dan anak saya pengen nonton Jens Revan secara langsung," ungkap Lukman.
Menurutnya, melihat antusiasme anaknya memberikan dorongan tersendiri bagi dirinya.
“Ya, Alhamdulillah anak saya juga suka sepak bola. Sudah sedikit-sedikit belajar sepak bola. Ya, mengikuti hobinya aja,” tambahnya.
Lukman merasa bangga bisa mendukung minat anaknya dalam olahraga ini, dan hal tersebut juga membuatnya semakin terhubung dengan dunia sepak bola.
Dengan cara ini, ia tidak hanya memberikan dukungan kepada tim nasional, tetapi juga mengajak anaknya untuk menikmati pengalaman yang menyenangkan bersama.
Perjalanan Menuju Stadion dari Mojokerto
Perjalanan menuju stadion bukanlah hal yang sederhana. Dari Mojokerto, Lukman harus meluangkan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke sana.
Namun, semua itu tidak menyurutkan semangatnya. Untuk menghindari kemacetan yang sering terjadi, ia memilih untuk menggunakan sepeda motor daripada mobil.
"Ya, tadi naik sepeda motor aja. Soalnya dekat. Daripada pakai mobil, takutnya macet. Kemarin waktu lihat Timnas Indonesia main di Stadion Gelora Bung Tomo itu macetnya luar biasa," ungkapnya.
Walaupun harus mengorbankan waktu, keluarga kecil ini tetap merasakan kesenangan dalam perjalanan tersebut. Terlebih lagi, pertandingan Timnas Indonesia di luar Jakarta merupakan kesempatan yang jarang bagi masyarakat Jawa Timur.
“Memang sudah rencana nonton. soalnya Timnas Indonesia selama ini kan berada di Jakarta. Mumpung di sini, deket sama Mojokerto, bisa ditempuh. Mungkin satu jam dari rumah, jadi diperjuangkan ke sini demi Timnas,” tambah Lukman.
Kegembiraan dan antusiasme mereka menunjukkan betapa berharganya momen ini bagi para penggemar sepak bola di daerah tersebut.
Timnas Indonesia untuk Semua, Bukan Hanya untuk Jakarta
Bagi Lukman, kehadiran pertandingan Timnas Indonesia di Surabaya dan Sidoarjo merupakan sebuah kabar baik. Hal ini disebabkan oleh tingginya antusiasme masyarakat setempat untuk mendukung skuad Garuda.
“Baguslah kalau Timnas Indonesia mainnya tidak selalu di Jakarta, jadi untuk semua masyarakat bisa menikmati pertandingan Timnas Indonesia. Enggak hanya di ibu kota, melainkan di kota-kota lain yang antusiasnya juga mulai tinggi ini,” ujarnya.
Meskipun hanya memiliki waktu di akhir pekan, Lukman merasa bangga dapat menyaksikan dua pertandingan secara berturut-turut.
“Iya, kami dua hari berturut-turut nonton Timnas Indonesia, kemarin yang senior. Kalau yang hari Senin insyaAllah enggak, soalnya sudah kerja. Sekarang mumpung weekend, disempatkan aja disini,” tambahnya.
Dengan semangat yang tinggi, ia berharap ke depan, lebih banyak pertandingan dapat diadakan di berbagai kota agar lebih banyak orang dapat menikmati momen berharga ini.
Sumber: Bola.net (As'ad Arifin, published 7/9/2025)