Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Adu Mentereng Prestasi Bojan Hodak, Timur Kapadze, dan Thomas Doll: Siapa yang Paling Layak Latih Timnas Indonesia?

Adu Mentereng Prestasi Bojan Hodak, Timur Kapadze, dan Thomas Doll: Siapa yang Paling Layak Latih Timnas Indonesia?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-15 10:30:02
Dilihat:1 Pujian
Timur Kapadze saat menjadi pelatih Timnas Uzbekistan. (AFP/Fadel Senna)

Jakarta - Sampai saat ini, kursi pelatih Timnas Indonesia masih lowong. Sejumlah nama mencuat kepermukaan karena dianggap layak mengasuh Tim Garuda.

PSSI memutuskan menyudahi kerja sama dengan Patrick Kluivert dan seluruh stafnya pada 16 Oktober 2025. Kluivert harus melepaskan jabatan pelatih Timnas Indonesia setelah gagal membawa Jay Idzes dkk. lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

Dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) pada putaran keempat Grup B kualifikasi membuat Tim Garuda tersingkir dan memancing evaluasi besar-besaran. Setelah mendepak Kluivert dan kolega, PSSI mencari pelatih anyar yang memiliki kualitas mumpuni untuk mengasuh Timnas Indonesia.

Dalam proses pencarian nakhoda baru, tiga nama mencuat kuat sebagai kandidat: Bojan Hodak, Timur Kapadze, dan Thomas Doll. Ketiganya punya rekam jejak mentereng, prestasi nyata, dan gaya kepelatihan yang berbeda.

Lantas, siapa yang paling cocok untuk memimpin Tim Garuda memasuki era baru? Berikut ini catatan prestasi Hodak, Kapadze, dan Doll yang membuat publik dan PSSI memandang dengan antusiasme tinggi.

 


Bojan Hodak

Bojan Hodak, pelatih Persib Bandung di BRI Super League 2025/26. (Dok. ileague.id)

Sejak Juli 2023, Bojan Hodak mengarsiteki Persib Bandung dengan catatan impresif. Di bawah komandonya, Persib meraih 49 kemenangan, 28 hasil imbang, dan hanya 11 kekalahan dalam 88 pertandingan lintas kompetisi.

Prestasinya lebih mengkilap saat membawa Persib juara Liga 1 dua musim berturut-turut, yakni 2023/2024 dan 2024/2025. Pelatih asal Kroasia tersebut bukan sekadar juru taktik yang memiliki pencapaian gemilang di Indonesia.

Prestasinya juga membentang di luar negeri. Dia mampu membawa Phnom Penh Crown juara Liga Kamboja, meraih empat gelar bersama Kelantan FA, dua gelar dengan Johor Darul Ta'zim, dan satu gelar bersama Kuala Lumpur City FC.

Dia juga sukses membawa Timnas Malaysia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2018.

 


Timur Kapadze

Pelatih kepala Uzbekistan, Timur Kapadze, memberikan instruksi kepada para pemainnya selama pertandingan final Piala Asia U-23 AFC Qatar 2024 antara Jepang dan Uzbekistan di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, pada 3 Mei 2024. (KARIM JAAFAR/AFP)

Pelatih berusia 44 tahun itu berstatus tanpa tim setelah mengundurkan diri dari posisi asisten pelatih Timnas Uzbekistan. Timur Kapadze pun siap mengambil tantangan baru.

Dia tidak hanya punya pengalaman sebagai pemain top, tetapi juga pelatih berprestasi. Kapadze membawa Timnas Uzbekistan U-23 dua kali runner-up Piala Asia U-23 (2022, 2024).

Pada Januari 2025, dia resmi didapuk sebagai pelatih kepala Timnas Uzbekistan, menggantikan Srecko Katanec, dan sukses mengantar White Wolves lolos ke Piala Dunia 2026.

Bagi Timnas Uzbekistan, itu adalah untuk pertama kalinya lolos ke putaran final Piala Dunia. Di bawah asuhan Kapadze, Uzbekistan mampu meraih lima kemenangan dan tiga hasil imbang dari 8 laga.

 


Thomas Doll

Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, menunjukkan lambang khas The Jak sebelum pertandingan pekan ke-23 BRI Liga 1 2023/2024 antara Persija Jakarta melawan PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Patriot Chandra Bhaga, Bekasi, Sabtu (16/12/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Doll menyudahi perjalanan bersama Persija Jakarta pada 2024 tanpa gelar juara, namun rekam jejaknya tetap mencuri perhatian. Pelatih asal Jerman itu pernah membawa Hamburg SV menjuarai Piala Intertoto 2005, dan mengantar Borussia Dortmund finis runner-up Bundesliga 2008/2009.

Pengalamannya juga tercermin dalam prestasi bersama Ferencvarosi TC, klub elit Hungaria, di mana dia meraih enam gelar juara. Meski belum menang trofi di Indonesia, kualitas dan pengalamannya di Eropa serta Asia membuatnya jadi kandidat potensial mengasuh Tim Garuda.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}