Jakarta Untuk sebuah tim sepak bola trofi juara menjadi idaman. Tapi bagi Indonesia yang tataran sepak bolanya masuk kategori negara berkembang dengan rangking FIFA di angka 122, idealnya bukan piala melulu yang jadi asa. Namun progres secara ajeg lebih penting. Karena orang bijak bilang tak bisa cita-cita diraih dengan cara instan.
Jika bercermin untuk kawasan Asia saja. Stakeholder sepak bola Indonesia jangan melihat prestasi dan kemajuan sepak bola Jepang dan Korsel saat ini. Tapi bagaimana jalan panjang yang telah dirintis dan dijalankan dua raksasa sepak bola Asia secara kontinu sejak puluhan tahun lalu.
Namun Indonesia boleh meniru kemajuan pesat Yordania dan Uzbekistan yang lima tahun terakhir bisa bersaing di level Internasional. Keduanya butuh waktu tak sampai sepuluh tahun hingga berhasil debut di Piala Dunia 2026 mendatang. Sebenarnya Timnas Indonesia saat diasuh Shin Tae-yong hampir menyamai pencapaian Yordania dan Uzbekistan.
Pergantian pelatih Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong ke tangan Patrick Kluivert menjadi perdebatan sengit saling menyalahkan. Namun PSSI tersentak dan mengambil langkah strategis. Alexander Zwiers, think tank di balik keberhasilan Yordania, dikontrak untuk menata sepak bola Indonesia sebagai Direktur Teknik. Jika rumor jadi kenyataan, tepat juga apabila PSSI merekrut Timur Kapadze yang telah mengundurkan diri sebagai asisten Timnas Uzbekistan untuk memoles Timnas Indonesia. Kolaborasi dua sosok brilian ini diyakini akan membawa Timnas Garuda terbang tinggi.
Selama lima tahun menukangi Timnas Indonesia U-23 dan Senior, Shin Tae-yong tak mempersembahkan trofi. Begitu pula Alexander Zwiers bersama Timnas Yordania. Timur Kapadze yang terlibat selama tujuh tahun di Timnas Uzbekistan U-19 setali tiga uang. Namun dia baru memanen kerja kerasnya menempatkan Timnas Uzbekistan U-23 tampil di Olimpiade Paris 2024. Tim Senior mereka juga sangat menakutkan di Piala Asia 2024 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Karier Nova
Nova Arianto sedang merintis karier kepelatihannya di level Timnas Indonesia kelompok umur. PSSI mulai resmi menunjuk Nova Arianto sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-16 pada 14 Februari 2024 silam. Selama 1,9 tahun putra pelatih kawakan Sartono Anwar ini memilih dan memilah banyak pemain muda yang puncaknya berhasil beraksi di Piala Dunia U-17 Qatar 2025.
Seperti mentornya, Shin Tae-yong. Nova Arianto juga tak menghadirkan trofi selama menangani Timnas Indonesia U-16 dan U-17. Namun progres tim asuhannya sangat positif. Pelatih asal Semarang, Jateng ini total memimpin 25 pertandingan dengan meraih 12 kemenangan, tiga seri, dan sepuluh kekalahan dari berbagai laga resmi dan ujicoba.
Dimulai hanya jadi peringkat ketiga Piala AFF U-16. Di Kualifikasi Piala Asia U-17 2024 pun menempati posisi runner-up di bawah Australia U-17. Namun Putu Panji dkk. bisa tampil di Piala Asia U-17 Arab Saudi 2024 sebagai runner-up terbaik ketiga setelah China U-17 dan Vietnam U-17. Tapi di Arab Saudi, Timnas Indonesia U-17 tampil luar biasa hingga menembus babak perempatfinal sekaligus meraih tiket Piala Dunia U-17 Qatar 2025.
Masa Depan?
Nova Arianto tahu diri di pentas Piala Dunia U-17 Qatar 2025. Dia mengingatkan pecinta Timnas Indonesia jangan berekspektasi terlalu tinggi terhadap tim asuhannya. Faktanya, di penyisihan Grup H Piala Timnas Indonesia U-17 dua kali dihajar Zambia U-17 dengan skor 1-3 dan digebuk Brasil U-17 sangat telak 0-4. Namun kemenangan atas Honduras U-17 berkat skor 2-1 jadi rekor pertama Timnas Indonesia U-17 di level teratas antarnegara Dunia.
Lalu bagaimana masa depan Nova Arianto di Timnas Indonesia? Sekali lagi, prestasi bukan melulu berupa trofi. Rencana PSSI mempromosikan sang arsitek muda ke Timnas Indonesia U-20 akan jadi keputusan sangat bijak. Kedepan akan ada kontinunitas atau keajegan baik bagi karir Nova Arianto maupun para pemain Timnas Indonesia U-17 ke jenjang lebih tinggi dan menantang di level teratas.
Data dan Fakta
Masa Bakti: 14 Feb 2024-10 November 2025
Rekor Pertandingan: 30 laga (13 menang, 5 seri, dan 12 kalah)
Piala AFF U-16 2024
- Indonesia v Singapura 3-0
- Indonesia v Filipina 3-0
- Indonesia v Laos 6-1
- Indonesia v Australia 3-5 (semifinal)
- Indonesia v Vietnam 5-0 (peringkat ketiga)
Kualifikasi Grup G Piala Asia U-17 di Kuwait
- Indonesia v Kuwait 1-0
- Indonesia v Kepulauan Mariana Utara 10-0
- Indonesia v Australia 0-0
- Piala Asia U-17 Arab Saudi
- Indonesia v Korsel 1-0
- Indonesia v Yaman 4-1
- Indonesia v Afghanistan 2-0
- Indonesia v Korut 0-6 (perempatfinal)
Piala Kemerdekaan 2025
- Indonesia v Tajikistan 2-2
- Indonesia v Uzbekistan 2-0
- Indonesia v Mali 1-2 (juara kedua)
Piala Dunia U-17 Qatar 2025
- Indonesia v Zambia 1-3
- Indonesia v Brasil 0-4
- Indonesia v Honduras 2-1
Pertandingan Ujicoba Internasional
- Indonesia v Iran 0-2
- Indonesia v Skotlandia 1-6
- Indonesia v Skotlandia 1-2
- Indonesia v Swiss 0-2
- Indonesia v India 0-1
- Indonesia v India 3-1
- Jelang Piala Dunia U-17 di Bulgaria
- Indonesia v September Sofia 6-0
- Indonesia v CSKA Sofia 1-1
- Indonesia v Makedonia Utara 0-1
- Jelang Piala Dunia U-17 di Dubai
- Indonesia v Paraguay 1-2
- Indonesia v Pantai Gading 0-0
- Indonesia v Panama 1-1