
Jakarta - Timnas Irak, satu di antara pesaing Timnas Indonesia di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia mulai menatap persaingan.
Seperti diketahui, Timnas Irak tergabung di Grup B bersama Arab Saudi sebagai tuan rumah, dan Timnas Indonesia.
Timnas Irak melaju ke putaran empat kualifikasi setelah finis di peringkat ketiga Grup B putaran ketiga.
Dalam jadwal di putaran keempat, Irak lebih dulu bertemu Timnas Indonesia di Stadion King Abdullah Sports City pada tanggal 11 Oktober 2025. Kemudian mereka akan menghadapi tim tuan rumah Arab Saudi, juga di tempat yang sama Stadion King Abdullah Sports City, tanggal 14 Oktober 2025.
Pelatih Persebaya akhirnya buka suara soal regulasi baru pemain asing yang akan mulai diterapkan di Liga 1 mulai pekan depan. Dalam sesi wawancara usai latihan, sang pelatih menyampaikan pandangannya terkait jumlah pemain asing, dampaknya ke pemain l...
Keuntungan buat Arab Saudi

Di putaran keempat, Arab Saudi dan Timnas Indonesia rupanya bukanlah lawan yang bakal mudah dihadapi oleh Timnas Irak. Hal itu diungkapkan oleh mantan pemain mereka, Saad Qais.
Menurutnya, tidak ada tim lemah dan mudah ditaklukkan ketika memasuki fase-fase krusial, termasuk putaran keempat bulan Oktober mendatang.
Secara khusus, ia mengakui hanya Arab Saudi yang punya peluang terbesar karena keuntungan sebagai tuan rumah.
"Semua tim berada di posisi yang sama di Grup B putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tidak ada keuntungan bagi tim mana pun, kecuali kandang dan suporter, bagi tim Arab Saudi," ujarnya dikutip dari laman Winwin.
"Keuntungan ini akan semakin kuat karena mereka akan bermain di hadapan sorak sorai suporter mereka. Saya pikir Green Falcons lebih baik di kualifikasi yang menentukan nanti setelah pertandingan terakhir yang mereka mainkan di Piala Emas CONCACAF," lanjutnya.
Skuad Garuda Layak Diwaspadai

Mengacu pada data dari 11v11.com, Timnas Indonesia tercatat sudah sembilan kali menghadapi Irak sejak pertemuan perdana kedua tim pada 1973. Dari semua laga tersebut, Indonesia belum pernah sekali pun meraih kemenangan.
Dari sembilan laga tersebut, delapan di antaranya berhasil dimenangkan oleh Irak. Satu-satunya hasil imbang terjadi dalam pertemuan pertama.
Catatan ini menegaskan bahwa Irak adalah lawan tangguh bagi Indonesia, terutama dalam laga-laga kompetitif seperti kualifikasi Piala Dunia.
Namun, bagi Saad Qais, statistik itu hanyalah masa lalu, dan sekarang, Timnas Indonesia diakuinya terus berbenah dan meningkat.
"Mengenai Timnas Indonesia, tim ini tidak lagi mudah, mengingat perkembangannya dalam beberapa tahun terakhir. Ketika Irak menghadapi Indonesia di putaran kedua kualifikasi dan di Piala Asia, tim ini belum berada di level seperti sekarang dan mereka telah menjadi lebih kuat dalam bertahan dan menyerang," jelas mantan pemain yang kini berusia 57 tahun itu.
"Kami melihat bahwa mereka bermain dengan gaya dan metode modern, dan hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi Timnas Irak dan Saudi," tegas Saad Qais.
Penuh Optimisme

Di sisi lain, pelatih Timnas Irak, Graham Arnold, menyambut hasil undian ini dengan penuh semangat dan keyakinan tinggi.
"Kami akan bertarung dengan segala yang kami miliki demi mewujudkan impian jutaan rakyat Irak untuk kembali ke Piala Dunia setelah absen selama 40 tahun," kata Arnold.
Mantan pelatih Timnas Australia itu menyoroti bahwa dalam peringkat FIFA terbaru, Irak berada di atas Arab Saudi dan Indonesia. Namun, ia juga menekankan bahwa peringkat semata tidak menjamin kemenangan.
"Kami harus membuktikan kemampuan kami di atas lapangan. Saya percaya penuh kepada para pemain dan kami akan siap untuk tantangan ini," tambahnya.
Sumber: Winwin